Selasa, 20 Mei 2025

LINGKUNGAN (KEGIATAN BELAJAR 2)

Pencemaran Lingkungan

a.   Pengertian Pencemaran lingkungan

Berdasarkan UU RI No 4 tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup, yang dimaksud pencemaran lingkungan atau polusi adalah peristiwa masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegitan manusia atau oleh proses lain, sehingga kualitas turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan linkgungan  menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya.  Zat atau bahan yang menyebabkan pencemaran disebut pollutan.

Pencemaran lingkungan tidak dapat dihindari, tetapi yang dapat dilakukan adalah mengurangi, mengendalikan, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak tercemar.  Prilaku pencemaran tidak dipandang dalam tingkat individu, melainkan tingkat populasi.   Suatu lingkungan dikatakan tercemar apabila di masuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada makhluk hidup yang ada disekitarnya.

b.   Penyebab pencemaran lingkungan

  • Akibat ulah manusia,  seperti  pembuangan limbah, pembakaran hutan, penggunaan pestisida, dan bahan-bahan berbahaya lainnya
  • Akibat proses alam seperti gunung meletus, gas beracun

c.  Kriteria suatu zat dikatan polutan (bahan pencemar)

  • Suatu zat dikatan polutan (bahan pencemar) apabila:
  • Jumlahnya melebihi batas normal
  • Berada pada tempat yang tidak tepat
  • Berada pada waktu yang tidak tepat

d.      Sifat polutan (bahan pencemar)

  • Sifat pollutan (bahan pencemaran) bagi lingkungan antara lain:
  • Merusak untuk sementara, yaitu bersifat merusak, akan tetapi jika sudah bereaksi dengan lingkungan tidak bersifat merusak lagi .
  • Merusak dalam jangka waktu yang lama, terdapat pada bahan pencemar yang memiliki tingkat toksisitas yang tinggi.

e.   Akumulasi bahan pencemar

  • Akumulasi atau penyebaran bahan pencemar disebabkan oleh bebarapa factor, yaitu:
  • Aliran air, misalnya pada limbah cair
  • Rantai makanan, misalnya pada pencemaran DDT di sungai akan terjadi akumulasi pada tingkat konsumen yang paling tinggi.  Proses akumulasi tersebut adalah sebagai berikut:

-          Resapan tanah, misalnya pada batu baterai yang dibuang ke tanah makan asam sulfat dan Cd atau merkurinya  yang merupakan logam berat akan terserap tanah dan mencemari air yang ada di dalamnya. 

-          Angin, misalnya penyebaran asap dan gas-gas berbahaya

 

f.        Macam-macam polutan (zat pencemar)

Polutan atau bahan pencemaran dibedakan atas:

1.       Bahan pencemar kimiawi, merupakan polutan yang berupa zat kimia baik zat organic, maupun zat anorganik.  Beberapa bahan pencemar kimia antara lain: pestisida, minyak, detergen, zat radioaktif, logam berat (Hg, Pb, Cd, As, Cr, Ni dll).

2.       Bahan pencemar fisika, merupakan bahan pencemaran yang berupa zat padat, seperti kaleng, plastic, botol, karet, dll.

3.       Bahan pencemar biologis, merupakan bahan pencemar yang berupa makhluk hidup, misalnya mikroorganisme penyebab penyakit, seperti Escherichia coli dan Entamoeba coli.

4.       Bahan pencemar suara yaitu berupa suara yang menimbulkan kebisingan.

Berdasarkan bentuknya, bahan pencemar dibedakan atas:

1.       Bahan pencemar padat

2.       Bahan pencemar cair

3.       Bahan pencemar gas

4.       Bahan pencemar panas

5.       Bahan pencemar radiasi

g.       Tingkat Pencemaran Lingkungan

Berdasarkan tingkatannya, pencemaran lingkungan dibedakan  atas:

1)  Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang berdampak menimbulkan gangguan tingan pada tubuh dan organisme lain dalam suatu ekosistem.

2)  Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang berdampak menimbulkan penyakit kronis, misalnya pencemaran air di Minamata Jepang.

3)      Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika, misalnya pencemaran radioaktif, dan pencemaran CO dalam suatu ruangan.

h.      Dampak pencemaran lingkungan

Secara umum, dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran lingkungan adalah sebagai berikut:

1)   Terjadinya ledakan hama, kerena matinya organisme predator oleh insektisida   kimia

2)   Terjadinya gangguan keseimbangan lingkungan

3)   Berkurangnya kesuburan tanah

4)   Menipisnya lapisan ozon

5)   Terjadinya efek rumah kaca atau pemanasan global

6)   Terjadinya perubahan daur hidrologi

7)   Punahnya beberapa spesies tumbuhan maupun hewan

8)   Rusaknya air

9)   Sulitnya mendapatkan bahan makanan

10)  Menimbulkan ketidaknyamatan (bising)

11)  Timbulnya ledakan spesies tertentu

12)  Terjadinya pemekatan hayati atau peningkatan kadar bahan pencemar dalam tubuh makhluk  hidup melalui rantai makanan.

13)  Menimbulkan gangguan-gangguan kesehatan pada manusia, seperti:

-          Keracunan

-          Kerusakan organ tubuh

-          Kelumpuhan

-          Kematian

-          Cacat badan

-          Kanker

-          Kelainan genetic pada keturunannya

 

i.        Polutan yang termasuk B3 (Bahan berbahaya dan beracun)

Menurut PP No. 19 tahun 1994 yang dimaksud B3 adalah semua bahan atau senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki oleh senyawa tersebut.

Sifat-sifat B3 antara lain:

-          Ekplosif (mudah meledak)

-          Mudah terbakar

-          Bersifat reaktif

-          Beracun

-          Menyebabkan infeksi

-          Bersifat korosit dan

-          Limbah-limbah lain yang mempunyai sifat beracun.

 

j.        Beberapa parameter pencemaran

Beberapa parameter pencemaran antara antara lain:

1.       Parameter kimia, meliputi pH, kandunga CO2, fosfor, logam berat, dan alkalinitas.

2.       Parameter fisik, meliputi warna, bau, rasa, kekeruhan, suhu, dan radioaktivitas

3.       Parameter biokimia, meliputi oksigen terlarut atau Disolved Oxygen (DO)

4.       Parameter biologi, meliputi mikroorganisme dalam lingkungan tercemar yang menjadi indicator pencemaran, misalnya:

-          Banyaknya bakteri bakteri E coli di suatu perairan menunjukkan perairan tersebut tercemar tinja.

-          Planaria sp,  merupakan cacing pipih yang dapat dijadikan indicator suatu perairan mengalami pencemaran kimia atau tidak, karena Planaria tidak dapat hidup di perairan yang tercemar

-          Lichenes (lumut kerak) hanya dapat hidup pada lingkungan yang tidak mengalami pencemaran udara dengan tingkat yang berat,  Jika di suatu lingkungan tidak dijumpai Lichenes, maka udara di sekitar lingkungan tersebut mengalami pencemaran berat.

 

k.      Lokasi pencemaran lingkungan

Berdasarkan lokasinya, pencemaran lingkungan dibedakan atas: pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara, dan pencemaran suara.

 

1.       Pencemaran air

Pencenaran air adalah masuknya zat, energi, unsure-unsur atau komponen lain ke dalam air yang mengakibatkan penurunan kualitas air sampai mengganggu kehidupan.

Ciri air yang tercemar

Air yang tercemar memiliki cirri: berbau, berwarna, berasa, dan mengandung mikroorganisme pathogen. 

Syarat air yang sehat

Syarat air yang sehat adalah tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak mengandung mikroorganisme pathogen.

Sumber-sumber pencemaran air antara lain:

-          limbah industri, berupa sampah  padat atau zat kimia berbahaya

-          limbah rumah tangga, berupa sampah padat, zat kimia atau detergen

-          limbah pertanian, berupa insektisida dan pupuk

-          limbah biologis, berupa tinja dan sampah-sampah organic

 

Dampak pencemaran air bagi kehidupan

1.    Pengunaan pupuk secara berlebihan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi (pendangkalan pada sungai atau danau), karena perairan tersebut menjadi sangat subur dan menyebabkan terjadinya booming eceng gondok dan tumbuhan air. Bagian tumbuhan air yang mati akan menyebabkan terjadinya pendangkalan pada danau atau sungai.

2.   Limbah berupa zat kimia berbahaya jika masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan keracunan, gatal-gatal, penyakit kulit, alergi, gangguan pencernaan, dapat bersifat karsinogen, yaitu dapat menyebabkan penyakit kanker, dan dapat menyebabkan matinya organisme perairan.

3.   Limbah berupa zat kimia berbahaya jika masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya mutasi yang berakibat pada penyakit, cacat, atau kelainan mental pada makhluk hidup.

4.   Bahan pencemar biologis berupa mikroorganisme pathogen dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, seperti diare, disentri, typus, gatal-gatal, dll.

 

Pencegahan dan penanggulangan pencemaran air.

Upaya untuk mencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan dengan:

-      Membuat unit pengelola limbah (UPL)  baik bagi industri maupun rumah tangga.

-      Menggunakan pupuk kimia tidak berlebihan dan sesuai dosis yang dianjurkan.

-      Melakukan daur ulang limbah plastic dan tidak membuangnya ke aliran air.

 

2.       Pencemaran tanah

Pencenaran tanah adalah masuknya zat, energi, unsure-unsur atau komponen lain ke dalam tanah yang mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas tanah sampai mengganggu kehidupan.. 

Sumber-sumber pencemaran tanah antara lain:

-     limbah industri, berupa sampah  padat atau zat kimia berbahaya

-     limbah rumah tangga, berupa sampah padat, zat kimia atau detergen

-     limbah pertanian, berupa zat kimia penyusun pestisida.

Dampak pencemaran tanah bagi kehidupan

1.   Penggunaan pestidida secara berlebihan dapat menyebabkan mengalami gangguan atau matinya mikroorganisme tanah.

2.   Terganggunya pertumbuhan tumbuhan akibat sifat kimia dan fisik tanah.

3.   Jika manusia memakan tumbuhan yang menyerap zat kimia berbahaya dapat menyebabkan penyakit, mutasi, dan kanker.

4.   Berkurangnya kesuburan tanah.

5.   Menyebabkan tercemarnya air dalam tanah.

Pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah.

Upaya untuk mencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah dapat dilakukan dengan:

1.  Membuat unit pengelola limbah (UPL)  baik bagi industri maupun rumah tangga.

2.  Menggunakan pestisida tidak berlebihan dan sesuai dosis yang dianjurkan.

3.   Menggunakan pupuk kimia tidak berlebihan dan sesuai dosis yang dianjurkan.

4.   Mengolah sampah menjadi pupuk organic (kompos)

5.   Menggunakan pemberantasan hama secara biologis yaitu dengan mengembangkan organisme predator.

 

3.   Pencemaran suara

Pencenaran air adalah masuknya suara yang menimbulkan gangguan fisiologis maupun psikologis.

Ciri air yang tercemar

Ciri suara yang tercemar adalah gaduh atau kekuatannya mencapai 90dB (desible).

Sumber-sumber pencemaran suara

Sumber-sumber pencemaran suara antara lain suara motor , kerata api, pesawat terbang, pabrik.

 

Tabel kekuatan suara

Sumber Suara

Kekuatan suara

Pecakapan

40 db

Keributan

80 db

Suara kereta api

95 db

Mesin 5 pk

105 db

Petir

120 db

Pesawat jet lepas landas

150 db

 Sumber Biologi SMA Kelas I B. Intan Pariwara

Dampak pencemaran suara bagi kehidupan

-    Pencemaran suara dalam waktu lama dapat menyebabkan ketulian.

-    Pencemaran suara dapat mengganggu psikologis seseorang, dimana seseorang menjadi merasa tidak tenang.

Pencegahan dan penanggulangan pencemaran suara.

Upaya untuk mencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan dengan:

-    Membuat pabrik jauh dari pemukiman penduduk.

-    Menanam tanaman yang berfungsi sebagai penyaring udara.

-    Membuat gundukan tanah yang berfungsi sebagai filter (penyaring)

 

4.   Pencemaran udara

Pencenaran udara adalah penurunan kualitas udara sampai pada batas yang mengganggu kehidupan karena masuknya poluta ke dalam udara.

Ciri udara yang tercemar

Udara yang tercemar memiliki ciri berbau, berdebu, meningkatnya suhu lingkungan atau panas.

Sumber-sumber pencemaran udara antara lain

Sumber-sumber pencemaran udara antara lain berupa gas, seperti CO2, CO, NO, NO2, SO, SO2, CH4, CFCs, debu, karbon asbes, timbale, pestisida, dll yang berasal dari

1.  pembakaran sampah

2.  pembakaran bahan baker fosil

3.  letusan gunung berapi

4.  penggunaan CFCs sebagai pendingin ruangan, kulkas, dan sprayer

5.  penggunaan bahan radioaktif

6.  penggunaan pestisida kimia

 

Dampak pencemaran udara bagi kehidupan

-    Penggunaan CFCs secara berlebihan dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon di statosfer yang menyebabkan tidak tersaringnya sinar ultraviolet ke permukaan bumi yang yang dapat menyebabkan penyakit kanker kulit, mutasi, dan semakin panasnya suhu bumi.

-    Penggunaan bahan bakar fosil yang mengeluarkan oksida belerang dan nitrogen dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.

-    Penumpukan CO2 di atmosfer dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (Green house effect) yang berakibat pada terjadinya peningkatan suhu bumi, melelehnya es di kutub, naiknya permukaan air laut dan tenggelamnya pulau-pulau kecil.

-    Gas berbahaya yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti gangguan pernapasan dan mutasi. Gas dari zat radioaktif akibat bocornya instalasi nuklir dapat menyebabkan mutasi atau kelainan genetic, dan kematian.

Pencegahan dan penanggulangan pencemaran air.

Upaya untuk mencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan dengan:

-     Membuat unit pengelola limbah (UPL)  baik bagi industri maupun rumah tangga.

-     Menggunakan pupuk kimia tidak berlebihan dan sesuai dosis yang dianjurkan.

-     Melakukan daur ulang limbah plastic dan tidak membuangnya ke aliran air.

l.        Berbagai  kasus pencemaran lingkungan

1)      Kasus Teluk Minamata (sekitar tahun 1960)

Kasus Teluk Minamata disebabkan oleh limbah merkuri (Hg) dari sebuah pabrik di Jepang yang dibuang ke muara sungai sehingga limbah tersebut masuk ke tubuh ganggang, ikan kecil, dan ikan besar. Ikan dan ganggang tersebut dikomsumsi manusia.  Sehingga penduduk terkena dampaknya yaitu keturunannya cacat dan mengalami kelainan saraf.

2)      Kasus kematian penggali sumur tua

Beberapa factor yang menyebabkan kematian pada penggali sumur tua, yaitu:

-    Karena si penggali menghidupkan mesin diesel di dalam sumur yang dari knalpotnya menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang jika terhirup masuk ke dalam tubuh menyebabkan anoksia (kekurangan oksigen) dan keracunan yang dalam waktu beberapa menit dapat menyebabkan kematian.

-    Karena terjadinya pembusukan sampah dalam sumur tua yang mengeluarkan gas CO (karbon monoksida). 

Untuk mendeteksi ada tidaknya gas CO dalam sumur tua dapat dilakukan dengan menggunakan lampu minyak dengan dimasukkan ke dalam sumur tersebut.  Jika lampu tersebut padam maka dapat dipastikan bahwa dalam sumur tesebut mengandung gas CO.

3)      Kasus Yashuo di Jepang

Kasus Yashuo di Jepang disebabkan karena keracunan PCBS (Policlorobitinils).  PCBS digunakan sebagai bahan perekat tensoplast maupun kabel listrik.  Namun oleh perusahaan ditunakan sebagai  bahan pelekat gincu pada bibir (Marck factor).  Ketika pesta Thanks Giving Days, sebagian besar wanita sebagian besar wanita menggunakan gincu merek Marck factor tersebut dan memakan sajian makanan yang sangat lezat yaitu tur keys (guling kalkun).  Tanpa sengaja gincu tersebut tertelan saat makan tur keys tersebut sehingga para wanita mengalami keracunan, mual, muntah, dan tremol.

4)      Kasus urin wanita yang mengkonsumsi pil KB

Urin wanita yang mengkonsumsi pil KB yang dibuang ke sungai dapat menghambat reproduksi ikan dan hewan air di dalam sungai dan menyebabkan populasi ikan jadi berkurang.

5)      Kasus keracunan biscuit di Indonesia

Keracunan biscuit disebabkan karena adanya kekeliruan antara sodium karbonat (NaHCO3) untuk pengembang roti  dengan sodium nitrat (NaNO2) untuk pupuk urea, karena kedua zat kimia itu memiliki kesamaan rupa, warna.  Tertukarnya pengembang roti dengan sodium nitrat tersebut menyebabkan keracunan bagi konsumen yang memakan biscuit tersebut.

6)      Kasus penggunaan dioksin pada makanan

Beberapa produk makanan kemasan menggunakan dioksin untuk pemutih produk makanannya.   Karena memang dioksin digunakan sebagai zat pemutih pada kertas, keramik, dan cat.  Namun penggunaan dioksin pada makanan ini dalam waktu lama dapat menyebabkan keracunan menimbulkan berbagai penyakit.

m.    Upaya pemerintah untuk menanggulangi pencemaran lingkungan

Pada dasarnya ada 3 prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk melakukan pelestarian, pencegahan, dan penanggulangan pencemaran, yaitu:

1)   Penanggulangan secara administrative, yaitu dengan cara:

-     Dikeluarkannya peraturan atau undang-undang oleh pemerintah

-     Dikeluarkannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).  AMDAL merupakan cara mengidentifikasi, memprediksi, mengkomunikasikan pengaruh dari suatu kegiatan manusia terutama pembangunan fisik suatu lingkungan. AMDAL diberlakukan bagi kegiatan-kegiatan manusia yang diduga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, khususnya sebelum suatu perusahaan membangun pabrik atau sebelum proyek dikerjakan.

-     Dikeluarkannya baku mutu lingkungan, yaitu standar yang ditetapkan untuk menentukan mutu lingkungan, misalnya mutu air, mutu udara, mutu tanah, dll.  Jika suatu pencemaran melewati standar baku mutu, maka pihak pencemar dikenakan sanksi.

-    Perancangan pembangunan berkelanjutan, dilakukan agar pembangunan dapat berlangsung secara lestari dan mempertahankan fungsi lingkungan, misalnya program kali bersih (prokasih)

2)  Penanggulangan secara teknologis, yaitu dengan membuat mesin pengolah limbah atau menggunakan bakteri pengurai limbah (pengolahan secara biologis)

3)  Penanggulangan secara edukatif/pendidikan, yaitu melalui penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan lingkungan atau melalui pendidikan di sekolah.

4)  Pembuatan jalur hijau di perkotaan, untuk menyuplai oksigen dan menyerap karbondioksida dari asam kendaraan.

5)  Mengurangi penggunaan pupuk kimia dan insektisida kimia, dan menggantinya dengan menggunakan pupuk organic dan insektisida biologis.


SOAL LATIHAN 

1.Peristiwa eutrofikasi di perairan biasanya disebabkan oleh...
A. Peningkatan kadar oksigen di air
B. Masuknya limbah detergen dan pupuk ke perairan
C. Penebangan hutan secara liar
D. Penggunaan pestisida secara berlebihan di lahan kering
E. Pembuangan limbah rumah tangga ke laut

2.Pencemaran udara yang menyebabkan efek rumah kaca terutama disebabkan oleh gas...
A. Ozon (O₃)
B. Karbon dioksida (CO₂)
C. Nitrogen dioksida (NO₂)
D. Amonia (NH₃)
E. Hidrogen sulfida (H₂S)

3.Kematian ikan secara massal di sungai dapat disebabkan oleh...
A. Penurunan kadar karbon dioksida
B. Peningkatan kadar oksigen
C. Penurunan kadar oksigen terlarut akibat pencemaran organik
D. Masuknya air laut ke sungai
E. Perubahan arus air secara mendadak

4.Pencemaran logam berat seperti merkuri berbahaya karena dapat...
A. Terurai menjadi senyawa tidak berbahaya
B. Mengendap di dasar sungai tanpa membahayakan
C. Mengalami bioakumulasi dan biomagnifikasi dalam rantai makanan
D. Hanya berpengaruh pada makhluk air
E. Menyuburkan tanah

5.Salah satu cara mengatasi pencemaran tanah akibat pestisida adalah...
A. Mengganti pestisida dengan pupuk
B. Meningkatkan penggunaan pestisida organik
C. Meningkatkan penggunaan herbisida sintetis
D. Membakar sisa tanaman di lahan
E. Membasmi hama secara kimia

6.Yang termasuk pencemaran non-point source adalah...
A. Limbah pabrik yang langsung dibuang ke sungai
B. Tumpahan minyak dari kapal tanker
C. Air hujan yang membawa pestisida dari ladang ke sungai
D. Gas buang kendaraan bermotor di kota
E. Asap dari cerobong pabrik

7.Salah satu dampak utama dari hujan asam adalah...
A. Penyumbatan saluran air
B. Peningkatan kesuburan tanah
C. Kerusakan pada bangunan dan tanaman
D. Peningkatan pH air tanah
E. Perubahan warna daun menjadi lebih hijau

8.Upaya terbaik untuk mencegah pencemaran lingkungan adalah...
A. Membersihkan sampah setiap hari
B. Menambah tempat pembuangan sampah
C. Mengelola limbah dari sumbernya
D. Mengubur semua jenis limbah
E. Membakar limbah agar cepat habis

9.Polutan udara utama yang menyebabkan iritasi saluran pernapasan adalah...
A. Metana
B. Karbon monoksida
C. Nitrogen dioksida
D. Karbon dioksida
E. Argon

10.Pencemaran suara dapat menimbulkan gangguan pada...
A. Sistem pencernaan
B. Kualitas udara
C. Sistem saraf dan pendengaran
D. Produksi tanaman
E. Perubahan iklim

11.Contoh penerapan prinsip reduce dalam pengelolaan sampah adalah...
A. Membakar sampah plastik
B. Menggunakan kembali kantong plastik
C. Membeli produk dengan kemasan minimal
D. Membuang sampah ke sungai
E. Menumpuk sampah di TPA

12.Pembuangan limbah cair tanpa pengolahan terlebih dahulu ke sungai akan berdampak pada...
A. Meningkatkan jumlah plankton
B. Menyuburkan sungai
C. Menurunkan kualitas air
D. Meningkatkan aktivitas nelayan
E. Menurunkan pencemaran

13.Contoh bioindikator pencemaran air adalah...
A. Terumbu karang
B. Plankton
C. Lichenes dan ganggang
D. Ikan besar
E. Cacing Tubifex

14.Pencemaran udara akibat kendaraan bermotor terutama disebabkan oleh...
A. Uap air
B. Oksigen
C. Nitrogen
D. Karbon monoksida
E. Helium

15.Pencemaran tanah oleh limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dapat diatasi dengan cara...
A. Membiarkannya menguap
B. Dibuang ke sungai
C. Didaur ulang sesuai standar
D. Dimasukkan ke TPA biasa
E. Dilarutkan dalam air

16.Salah satu indikator pencemaran udara adalah...
A. Keberadaan bunga liar
B. Pertumbuhan tanaman cepat
C. Kehadiran lumut kerak (lichenes)
D. Warna langit biru
E. Hujan deras

17.Langkah paling efektif dalam mengurangi pencemaran plastik di laut adalah...
A. Membersihkan pantai
B. Mengedukasi nelayan
C. Mengurangi konsumsi plastik sekali pakai
D. Menenggelamkan plastik ke laut dalam
E. Meningkatkan jumlah truk sampah

18.Zat pencemar yang menyebabkan penipisan ozon adalah...
A. Karbon monoksida
B. CFC (Chlorofluorocarbon)
C. Nitrogen dioksida
D. Amonia
E. Metana

19.Sumber pencemaran suara yang bersifat antropogenik adalah...
A. Gempa bumi
B. Petir
C. Lalu lintas kendaraan
D. Letusan gunung berapi
E. Ombak laut

20.Program 3R yang tepat untuk mengatasi pencemaran plastik adalah...
A. Replace, Reduce, Review
B. Reduce, Reuse, Recycle
C. Reduce, Rebuild, Reinstall
D. Remake, Redo, Reduce

E. Repair, Recycle, Remove



Tidak ada komentar: