Pencemaran Lingkungan
a. Pengertian
Pencemaran lingkungan
Berdasarkan UU
RI No 4 tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup, yang
dimaksud pencemaran lingkungan atau polusi adalah peristiwa masuknya atau
dimasukkannya zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh
kegitan manusia atau oleh proses lain, sehingga kualitas turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan linkgungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya. Zat atau bahan yang menyebabkan pencemaran
disebut pollutan.
Pencemaran
lingkungan tidak dapat dihindari, tetapi yang dapat dilakukan adalah mengurangi,
mengendalikan, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungannya agar tidak tercemar. Prilaku pencemaran tidak
dipandang dalam tingkat individu, melainkan tingkat populasi. Suatu lingkungan dikatakan tercemar apabila
di masuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada
makhluk hidup yang ada disekitarnya.
b. Penyebab
pencemaran lingkungan
- Akibat ulah manusia, seperti pembuangan limbah, pembakaran hutan, penggunaan pestisida, dan bahan-bahan berbahaya lainnya
- Akibat
proses alam seperti gunung meletus, gas beracun
c. Kriteria suatu zat
dikatan polutan (bahan pencemar)
- Suatu zat dikatan polutan (bahan pencemar) apabila:
- Jumlahnya melebihi batas normal
- Berada pada tempat yang tidak tepat
- Berada pada waktu yang tidak tepat
d. Sifat
polutan (bahan pencemar)
- Sifat pollutan (bahan pencemaran) bagi lingkungan antara lain:
- Merusak untuk sementara, yaitu bersifat merusak, akan
tetapi jika sudah bereaksi dengan lingkungan tidak bersifat merusak lagi .
- Merusak dalam jangka waktu yang lama, terdapat pada bahan
pencemar yang memiliki tingkat toksisitas yang tinggi.
e. Akumulasi
bahan pencemar
- Akumulasi atau penyebaran bahan pencemar disebabkan oleh bebarapa factor, yaitu:
- Aliran air, misalnya pada limbah cair
- Rantai makanan, misalnya pada pencemaran DDT di sungai
akan terjadi akumulasi pada tingkat konsumen yang paling tinggi. Proses akumulasi tersebut adalah sebagai berikut:
-
Resapan tanah, misalnya pada batu baterai yang dibuang ke
tanah makan asam sulfat dan Cd atau merkurinya
yang merupakan logam berat akan terserap tanah dan mencemari air yang
ada di dalamnya.
-
Angin, misalnya penyebaran asap dan gas-gas berbahaya
f.
Macam-macam polutan (zat pencemar)
Polutan atau bahan pencemaran dibedakan atas:
1. Bahan pencemar kimiawi,
merupakan polutan yang berupa zat kimia baik zat organic, maupun zat
anorganik. Beberapa bahan pencemar kimia
antara lain: pestisida, minyak, detergen, zat radioaktif, logam berat (Hg, Pb,
Cd, As, Cr, Ni dll).
2. Bahan pencemar fisika,
merupakan bahan pencemaran yang berupa zat padat, seperti kaleng, plastic,
botol, karet, dll.
3. Bahan pencemar biologis,
merupakan bahan pencemar yang berupa makhluk hidup, misalnya mikroorganisme
penyebab penyakit, seperti Escherichia
coli dan Entamoeba coli.
4.
Bahan pencemar suara yaitu berupa suara yang menimbulkan
kebisingan.
Berdasarkan bentuknya, bahan pencemar dibedakan
atas:
1. Bahan pencemar padat
2. Bahan pencemar cair
3. Bahan pencemar gas
4. Bahan pencemar panas
5. Bahan pencemar radiasi
g. Tingkat
Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan tingkatannya, pencemaran lingkungan
dibedakan atas:
1) Pencemaran ringan, yaitu
pencemaran yang berdampak menimbulkan gangguan tingan pada tubuh dan organisme
lain dalam suatu ekosistem.
2) Pencemaran kronis, yaitu
pencemaran yang berdampak menimbulkan penyakit kronis, misalnya pencemaran air
di Minamata Jepang.
3)
Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan
seketika, misalnya pencemaran radioaktif, dan pencemaran CO dalam suatu
ruangan.
h. Dampak
pencemaran lingkungan
Secara umum, dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran
lingkungan adalah sebagai berikut:
1) Terjadinya ledakan hama,
kerena matinya organisme predator oleh insektisida kimia
2) Terjadinya
gangguan keseimbangan lingkungan
3) Berkurangnya
kesuburan tanah
4) Menipisnya
lapisan ozon
5) Terjadinya
efek rumah kaca atau pemanasan global
6) Terjadinya
perubahan daur hidrologi
7) Punahnya beberapa spesies
tumbuhan maupun hewan
8) Rusaknya
air
9) Sulitnya
mendapatkan bahan makanan
10)
Menimbulkan
ketidaknyamatan (bising)
11)
Timbulnya
ledakan spesies tertentu
12)
Terjadinya
pemekatan hayati atau peningkatan kadar bahan pencemar dalam tubuh makhluk hidup melalui rantai makanan.
13)
Menimbulkan
gangguan-gangguan kesehatan pada manusia, seperti:
-
Keracunan
-
Kerusakan
organ tubuh
-
Kelumpuhan
-
Kematian
-
Cacat
badan
-
Kanker
-
Kelainan
genetic pada keturunannya
i.
Polutan yang termasuk B3
(Bahan berbahaya dan beracun)
Menurut PP No. 19 tahun 1994
yang dimaksud B3 adalah semua bahan atau senyawa baik padat, cair, ataupun gas
yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan
akibat sifat-sifat yang dimiliki oleh senyawa tersebut.
Sifat-sifat B3 antara lain:
- Ekplosif (mudah meledak)
- Mudah terbakar
- Bersifat reaktif
- Beracun
- Menyebabkan infeksi
- Bersifat korosit dan
- Limbah-limbah lain yang mempunyai sifat beracun.
j.
Beberapa parameter pencemaran
Beberapa parameter pencemaran antara antara lain:
1. Parameter kimia,
meliputi pH, kandunga CO2, fosfor, logam berat, dan alkalinitas.
2. Parameter fisik, meliputi warna, bau, rasa,
kekeruhan, suhu, dan radioaktivitas
3. Parameter biokimia, meliputi oksigen
terlarut atau Disolved Oxygen (DO)
4. Parameter biologi, meliputi mikroorganisme
dalam lingkungan tercemar yang menjadi indicator pencemaran, misalnya:
-
Banyaknya
bakteri bakteri E coli di suatu
perairan menunjukkan perairan tersebut tercemar tinja.
-
Planaria sp, merupakan
cacing pipih yang dapat dijadikan indicator suatu perairan mengalami pencemaran
kimia atau tidak, karena Planaria
tidak dapat hidup di perairan yang tercemar
-
Lichenes
(lumut kerak) hanya dapat hidup pada lingkungan yang tidak mengalami pencemaran
udara dengan tingkat yang berat, Jika di
suatu lingkungan tidak dijumpai Lichenes, maka udara di sekitar lingkungan
tersebut mengalami pencemaran berat.
k. Lokasi
pencemaran lingkungan
Berdasarkan lokasinya, pencemaran lingkungan dibedakan
atas: pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara, dan pencemaran suara.
1. Pencemaran
air
Pencenaran air
adalah masuknya zat, energi, unsure-unsur atau komponen lain ke dalam air yang
mengakibatkan penurunan kualitas air sampai mengganggu kehidupan.
Ciri air yang tercemar
Air yang tercemar
memiliki cirri: berbau, berwarna, berasa, dan mengandung mikroorganisme
pathogen.
Syarat air yang sehat
Syarat air yang
sehat adalah tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak mengandung
mikroorganisme pathogen.
Sumber-sumber pencemaran air
antara lain:
-
limbah
industri, berupa sampah padat atau zat kimia
berbahaya
-
limbah
rumah tangga, berupa sampah padat, zat kimia atau detergen
-
limbah pertanian, berupa insektisida dan pupuk
-
limbah biologis, berupa tinja dan sampah-sampah organic
Dampak pencemaran air bagi
kehidupan
1. Pengunaan pupuk secara
berlebihan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi
(pendangkalan pada sungai atau danau), karena perairan tersebut menjadi sangat
subur dan menyebabkan terjadinya booming eceng gondok dan tumbuhan air. Bagian
tumbuhan air yang mati akan menyebabkan terjadinya pendangkalan pada danau atau
sungai.
2. Limbah berupa zat kimia berbahaya jika
masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan keracunan, gatal-gatal, penyakit kulit,
alergi, gangguan pencernaan, dapat bersifat karsinogen, yaitu dapat menyebabkan
penyakit kanker, dan dapat menyebabkan matinya organisme perairan.
3. Limbah berupa zat kimia berbahaya jika
masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya mutasi yang berakibat pada
penyakit, cacat, atau kelainan mental pada makhluk hidup.
4. Bahan pencemar biologis berupa
mikroorganisme pathogen dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia,
seperti diare, disentri, typus, gatal-gatal, dll.
Pencegahan dan penanggulangan
pencemaran air.
Upaya untuk mencegahan dan penanggulangan pencemaran
air dapat dilakukan dengan:
- Membuat unit pengelola limbah (UPL) baik bagi industri maupun rumah tangga.
- Menggunakan pupuk kimia tidak berlebihan dan sesuai dosis
yang dianjurkan.
- Melakukan daur ulang limbah plastic dan tidak membuangnya
ke aliran air.
2. Pencemaran
tanah
Pencenaran tanah
adalah masuknya zat, energi, unsure-unsur atau komponen lain ke dalam tanah
yang mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas tanah sampai mengganggu
kehidupan..
Sumber-sumber pencemaran tanah
antara lain:
- limbah
industri, berupa sampah padat atau zat
kimia berbahaya
- limbah
rumah tangga, berupa sampah padat, zat kimia atau detergen
- limbah pertanian, berupa zat kimia penyusun pestisida.
Dampak pencemaran tanah bagi
kehidupan
1. Penggunaan pestidida secara berlebihan
dapat menyebabkan mengalami gangguan atau matinya mikroorganisme tanah.
2. Terganggunya pertumbuhan tumbuhan akibat
sifat kimia dan fisik tanah.
3. Jika manusia memakan tumbuhan yang menyerap
zat kimia berbahaya dapat menyebabkan penyakit, mutasi, dan kanker.
4. Berkurangnya kesuburan tanah.
5. Menyebabkan
tercemarnya air dalam tanah.
Pencegahan dan penanggulangan
pencemaran tanah.
Upaya untuk mencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah
dapat dilakukan dengan:
1. Membuat unit pengelola limbah (UPL) baik bagi industri maupun rumah tangga.
2. Menggunakan pestisida tidak berlebihan dan
sesuai dosis yang dianjurkan.
3. Menggunakan pupuk kimia tidak berlebihan
dan sesuai dosis yang dianjurkan.
4. Mengolah sampah menjadi pupuk organic
(kompos)
5. Menggunakan pemberantasan
hama secara biologis yaitu dengan mengembangkan organisme predator.
3. Pencemaran
suara
Pencenaran air
adalah masuknya suara yang menimbulkan gangguan fisiologis maupun psikologis.
Ciri air yang tercemar
Ciri suara yang tercemar adalah gaduh atau kekuatannya mencapai 90dB
(desible).
Sumber-sumber pencemaran
suara
Sumber-sumber pencemaran suara antara lain suara motor , kerata api,
pesawat terbang, pabrik.
Tabel kekuatan suara
Sumber
Suara |
Kekuatan
suara |
Pecakapan |
40 db |
Keributan |
80 db |
Suara kereta api
|
95 db |
Mesin 5 pk |
105 db |
Petir |
120 db |
Pesawat jet
lepas landas |
150 db |
Sumber Biologi SMA Kelas I B. Intan
Pariwara
Dampak pencemaran suara bagi
kehidupan
- Pencemaran
suara dalam waktu lama dapat menyebabkan ketulian.
- Pencemaran suara dapat mengganggu psikologis seseorang,
dimana seseorang menjadi merasa tidak tenang.
Pencegahan
dan penanggulangan pencemaran suara.
Upaya untuk mencegahan dan penanggulangan
pencemaran air dapat dilakukan dengan:
- Membuat pabrik jauh dari pemukiman penduduk.
- Menanam tanaman yang berfungsi sebagai penyaring udara.
- Membuat
gundukan tanah yang berfungsi sebagai filter (penyaring)
4. Pencemaran
udara
Pencenaran udara
adalah penurunan kualitas udara sampai pada batas yang mengganggu kehidupan
karena masuknya poluta ke dalam udara.
Ciri udara yang tercemar
Udara yang
tercemar memiliki ciri berbau, berdebu, meningkatnya suhu lingkungan atau
panas.
Sumber-sumber pencemaran udara
antara lain
Sumber-sumber pencemaran udara antara lain berupa gas,
seperti CO2, CO, NO, NO2, SO, SO2, CH4,
CFCs, debu, karbon asbes, timbale, pestisida, dll yang berasal dari
1. pembakaran sampah
2. pembakaran bahan baker fosil
3. letusan gunung berapi
4. penggunaan CFCs sebagai pendingin ruangan,
kulkas, dan sprayer
5. penggunaan bahan radioaktif
6. penggunaan
pestisida kimia
Dampak pencemaran udara bagi
kehidupan
- Penggunaan
CFCs secara berlebihan dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon di statosfer
yang menyebabkan tidak tersaringnya sinar ultraviolet ke permukaan bumi yang
yang dapat menyebabkan penyakit kanker kulit, mutasi, dan semakin panasnya suhu
bumi.
- Penggunaan
bahan bakar fosil yang mengeluarkan oksida belerang dan nitrogen dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam.
- Penumpukan
CO2 di atmosfer dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (Green house effect) yang berakibat pada
terjadinya peningkatan suhu bumi, melelehnya es di kutub, naiknya permukaan air
laut dan tenggelamnya pulau-pulau kecil.
- Gas
berbahaya yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti
gangguan pernapasan dan mutasi. Gas dari zat radioaktif akibat bocornya
instalasi nuklir dapat menyebabkan mutasi atau kelainan genetic, dan kematian.
Pencegahan dan penanggulangan
pencemaran air.
Upaya untuk mencegahan dan penanggulangan pencemaran
air dapat dilakukan dengan:
- Membuat unit pengelola limbah (UPL) baik bagi industri maupun rumah tangga.
- Menggunakan pupuk kimia tidak berlebihan dan sesuai dosis
yang dianjurkan.
- Melakukan daur ulang limbah plastic dan tidak membuangnya
ke aliran air.
l.
Berbagai
kasus pencemaran lingkungan
1)
Kasus Teluk Minamata (sekitar
tahun 1960)
Kasus Teluk Minamata disebabkan oleh limbah merkuri (Hg) dari sebuah pabrik
di Jepang yang dibuang ke muara sungai sehingga limbah tersebut masuk ke tubuh
ganggang, ikan kecil, dan ikan besar. Ikan dan ganggang tersebut dikomsumsi
manusia. Sehingga penduduk terkena
dampaknya yaitu keturunannya cacat dan mengalami kelainan saraf.
2) Kasus
kematian penggali sumur tua
Beberapa factor yang menyebabkan kematian pada
penggali sumur tua, yaitu:
- Karena si penggali menghidupkan mesin diesel di dalam
sumur yang dari knalpotnya menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang jika
terhirup masuk ke dalam tubuh menyebabkan anoksia (kekurangan oksigen) dan
keracunan yang dalam waktu beberapa menit dapat menyebabkan kematian.
- Karena
terjadinya pembusukan sampah dalam sumur tua yang mengeluarkan gas CO (karbon
monoksida).
Untuk mendeteksi
ada tidaknya gas CO dalam sumur tua dapat dilakukan dengan menggunakan lampu
minyak dengan dimasukkan ke dalam sumur tersebut. Jika lampu tersebut padam maka dapat dipastikan bahwa dalam
sumur tesebut mengandung gas CO.
3) Kasus
Yashuo di Jepang
Kasus Yashuo di Jepang disebabkan karena keracunan PCBS
(Policlorobitinils). PCBS digunakan
sebagai bahan perekat tensoplast maupun kabel listrik. Namun oleh perusahaan ditunakan sebagai bahan pelekat gincu pada bibir (Marck
factor). Ketika pesta Thanks Giving
Days, sebagian besar wanita sebagian besar wanita menggunakan gincu merek Marck
factor tersebut dan memakan sajian makanan yang sangat lezat yaitu tur keys
(guling kalkun). Tanpa sengaja gincu
tersebut tertelan saat makan tur keys tersebut sehingga para wanita mengalami
keracunan, mual, muntah, dan tremol.
4) Kasus
urin wanita yang mengkonsumsi pil KB
Urin wanita yang
mengkonsumsi pil KB yang dibuang ke sungai dapat menghambat reproduksi ikan dan
hewan air di dalam sungai dan menyebabkan populasi ikan jadi berkurang.
5) Kasus
keracunan biscuit di Indonesia
Keracunan biscuit
disebabkan karena adanya kekeliruan antara sodium karbonat (NaHCO3)
untuk pengembang roti dengan sodium
nitrat (NaNO2) untuk pupuk urea, karena kedua zat kimia itu memiliki
kesamaan rupa, warna. Tertukarnya
pengembang roti dengan sodium nitrat tersebut menyebabkan keracunan bagi
konsumen yang memakan biscuit tersebut.
6) Kasus
penggunaan dioksin pada makanan
Beberapa produk makanan kemasan menggunakan dioksin untuk
pemutih produk makanannya. Karena
memang dioksin digunakan sebagai zat pemutih pada kertas, keramik, dan
cat. Namun penggunaan dioksin pada
makanan ini dalam waktu lama dapat menyebabkan keracunan menimbulkan berbagai penyakit.
m. Upaya
pemerintah untuk menanggulangi pencemaran lingkungan
Pada dasarnya ada 3 prinsip dasar yang dapat dilakukan
untuk melakukan pelestarian, pencegahan, dan penanggulangan pencemaran, yaitu:
1) Penanggulangan
secara administrative, yaitu dengan cara:
- Dikeluarkannya peraturan atau undang-undang oleh
pemerintah
- Dikeluarkannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan). AMDAL merupakan cara
mengidentifikasi, memprediksi, mengkomunikasikan pengaruh dari suatu kegiatan
manusia terutama pembangunan fisik suatu lingkungan. AMDAL diberlakukan bagi
kegiatan-kegiatan manusia yang diduga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan,
khususnya sebelum suatu perusahaan membangun pabrik atau sebelum proyek
dikerjakan.
- Dikeluarkannya baku mutu lingkungan, yaitu standar yang
ditetapkan untuk menentukan mutu lingkungan, misalnya mutu air, mutu udara,
mutu tanah, dll. Jika suatu pencemaran melewati
standar baku mutu, maka pihak pencemar dikenakan sanksi.
- Perancangan pembangunan berkelanjutan, dilakukan agar
pembangunan dapat berlangsung secara lestari dan mempertahankan fungsi
lingkungan, misalnya program kali bersih (prokasih)
2) Penanggulangan
secara teknologis, yaitu dengan membuat mesin pengolah limbah atau menggunakan
bakteri pengurai limbah (pengolahan secara biologis)
3) Penanggulangan secara
edukatif/pendidikan, yaitu melalui penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya melestarikan lingkungan atau melalui pendidikan di
sekolah.
4) Pembuatan jalur hijau di
perkotaan, untuk menyuplai oksigen dan menyerap karbondioksida dari asam
kendaraan.
5) Mengurangi penggunaan pupuk kimia dan insektisida kimia, dan menggantinya dengan menggunakan pupuk organic dan insektisida biologis.
SOAL LATIHAN
1.Peristiwa eutrofikasi di perairan biasanya disebabkan oleh...A. Peningkatan kadar oksigen di air
B. Masuknya limbah detergen dan pupuk ke perairan
C. Penebangan hutan secara liar
D. Penggunaan pestisida secara berlebihan di lahan kering
E. Pembuangan limbah rumah tangga ke laut
2.Pencemaran udara yang menyebabkan efek rumah kaca terutama disebabkan oleh gas...
A. Ozon (O₃)
B. Karbon dioksida (CO₂)
C. Nitrogen dioksida (NO₂)
D. Amonia (NH₃)
E. Hidrogen sulfida (H₂S)
3.Kematian ikan secara massal di sungai dapat disebabkan oleh...
A. Penurunan kadar karbon dioksida
B. Peningkatan kadar oksigen
C. Penurunan kadar oksigen terlarut akibat pencemaran organik
D. Masuknya air laut ke sungai
E. Perubahan arus air secara mendadak
4.Pencemaran logam berat seperti merkuri berbahaya karena dapat...
A. Terurai menjadi senyawa tidak berbahaya
B. Mengendap di dasar sungai tanpa membahayakan
C. Mengalami bioakumulasi dan biomagnifikasi dalam rantai makanan
D. Hanya berpengaruh pada makhluk air
E. Menyuburkan tanah
5.Salah satu cara mengatasi pencemaran tanah akibat pestisida adalah...
A. Mengganti pestisida dengan pupuk
B. Meningkatkan penggunaan pestisida organik
C. Meningkatkan penggunaan herbisida sintetis
D. Membakar sisa tanaman di lahan
E. Membasmi hama secara kimia
A. Limbah pabrik yang langsung dibuang ke sungai
B. Tumpahan minyak dari kapal tanker
C. Air hujan yang membawa pestisida dari ladang ke sungai
D. Gas buang kendaraan bermotor di kota
E. Asap dari cerobong pabrik
A. Penyumbatan saluran air
B. Peningkatan kesuburan tanah
C. Kerusakan pada bangunan dan tanaman
D. Peningkatan pH air tanah
E. Perubahan warna daun menjadi lebih hijau
A. Membersihkan sampah setiap hari
B. Menambah tempat pembuangan sampah
C. Mengelola limbah dari sumbernya
D. Mengubur semua jenis limbah
E. Membakar limbah agar cepat habis
A. Metana
B. Karbon monoksida
C. Nitrogen dioksida
D. Karbon dioksida
E. Argon
A. Sistem pencernaan
B. Kualitas udara
C. Sistem saraf dan pendengaran
D. Produksi tanaman
E. Perubahan iklim
A. Membakar sampah plastik
B. Menggunakan kembali kantong plastik
C. Membeli produk dengan kemasan minimal
D. Membuang sampah ke sungai
E. Menumpuk sampah di TPA
A. Meningkatkan jumlah plankton
B. Menyuburkan sungai
C. Menurunkan kualitas air
D. Meningkatkan aktivitas nelayan
E. Menurunkan pencemaran
A. Terumbu karang
B. Plankton
C. Lichenes dan ganggang
D. Ikan besar
E. Cacing Tubifex
A. Uap air
B. Oksigen
C. Nitrogen
D. Karbon monoksida
E. Helium
A. Membiarkannya menguap
B. Dibuang ke sungai
C. Didaur ulang sesuai standar
D. Dimasukkan ke TPA biasa
E. Dilarutkan dalam air
A. Keberadaan bunga liar
B. Pertumbuhan tanaman cepat
C. Kehadiran lumut kerak (lichenes)
D. Warna langit biru
E. Hujan deras
A. Membersihkan pantai
B. Mengedukasi nelayan
C. Mengurangi konsumsi plastik sekali pakai
D. Menenggelamkan plastik ke laut dalam
E. Meningkatkan jumlah truk sampah
A. Karbon monoksida
B. CFC (Chlorofluorocarbon)
C. Nitrogen dioksida
D. Amonia
E. Metana
A. Gempa bumi
B. Petir
C. Lalu lintas kendaraan
D. Letusan gunung berapi
E. Ombak laut
A. Replace, Reduce, Review
B. Reduce, Reuse, Recycle
C. Reduce, Rebuild, Reinstall
D. Remake, Redo, Reduce
E. Repair, Recycle, Remove