Selasa, 20 Mei 2025

LINGKUNGAN (KEGIATAN BELAJAR 1)

Pengertian lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar makhluk hidup.

Berdasarkan UU no. 4 tahun 1982 tentang ketentuan pokok-pokok pengelolaan lingkungan, yang dimaksud dengan lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan prilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Lingkungan yang seimbang

Keseimbangan lingkungan (homeostatis) merupakan kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan yang terjadi di dalam lingkungan untuk senantiasa mencapai keadaan yang dinamis.

Lingkungan yang seimbang mempunyai daya dukung dan daya lenting yang tinggi.

Daya lenting lingkungan adalah daya lingkungan untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Contoh daya lenting lingkungan adalah pada hutan digunduli, jika dibiarkan, maka dalam waktu lama hutan tersebut akan dipenuhi oleh tumbuhan kembali dan mencapai klimaks atau seimbang.

Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang scara wajar didalamnya. 

Faktor yang menyebabkan menurunnya daya dukung dan daya lenting lingkungan 

Faktor yang menyebabkan menurunnya daya dukung dan daya lenting lingkungan antara lain:

1.   Bertambahnya populasi manusia yang menyebabkan semakin banyaknya sumber daya alam yang di ambil dari lingkungan untuk memenuhi berbagai kebutuhannya.

2.  Berkembangnya IPTEK yang memicu tumbuh pesatnya industrialisasi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, yang berdampak pada:

-     Semakin besarnya SDA yang diambil dari lingkungan.

-     Munculnya limbah limbah industri dan limbah rumah tangga yang  mencemari lingkungan.

-     Munculnya bahan-bahan sintetik seperti insektisida, obat-obatan, yang meracuni dan merusak lingkungan.

Menurunnya daya dukung dan daya lenting lingkungan, menyebabkan lingkungan tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan hidup organisme di dalamnya  dan waktu yang digunakan oleh lingkungan untuk pulih kembali akan semakin lama, karena kerusakan lingkungan semakin parah.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya dukung dan daya lenting lingkungan

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya dukung dan daya lenting lingkungan antar lain:

-     Pemberian pupuk pada suatu lahan.

-     Menanami kembali hutan yang gundul atau reboisasi.

Ekosistem yang seimbang

Dalam suatu ekosistem yang seimbang tidak ada suatu jenis organisme yang berkembang biak sangat pesat sehingga mendominasi yang lain.  Keseimbangan ekosistem bersifat dinamis, yaitu selalu berubah-ubah secara alamiah dan terjadi penurunan dan kenaikan populasi organisme baik hewan atau tumbuhan dalam batas-batas tertentu untuk mencapai keseimbangan.

Ekosistem yang tidak seimbang

Penyebab tidak seimbangnya ekosistem adalah karena hilangnya salah satu komponen dalam suatu rantai makanan sehingga mata rantai jaring-jaring makanan menjadi terputus. Akibat dari ketidak seimbangan ekosistem ini menyebabkan terjadinya ledakan populasi species tertentu dan berkurangnya species tertentu. 

Hal-hal yang menyebabkan ekosistem menjadi tidak seimbang antara lain:

a.   Penyebab alami, seperti: banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, dan kemarau panjang.

b.    Akibat aktivitas manusia, seperti: penebangan liar, pembakaran hutan, perburuan liar, penggunaan insektisida, polusi lingkungan, dan sebagainya.  Ekosistem yang mengalami kerusakan akan pulih kembali dalam waktu lama melalui tahap-tahap yang disebut suksesi.  Suksesi berakhir sampai terbentuk komunitas yang klimas (seimbang).

Berbagai hal yang menyebabkan permasalahan pada lingkungan

Berbagai hal yang menyebabkan permasalahan pada lingkungan antara lain:

1.   Penebangan hutan secara liar

2.   Perburuan liar

3.   Penangkapan ikan dengan dinamit (peledak)

4.   Penangkapan ikan dengan pukat harimau

5.   Pembakaran hutan

6.   Penggunaan pestisida kimia

7.   Penggunaan pupuk kimia melebihi dosis

8.   Ladang berpindah

9.   Pembukaan lahan hutan untuk pemukiman, pertambangan, dan industri

10. Pencemaran lingkungan

Senin, 19 Mei 2025

TIGA ORANG YANG CARA BICARANYA DI BENCI RASULULLAH SAW



Rasulullah SAW adalah suri teladan dalam akhlak, termasuk dalam hal berbicara. Beliau sangat menjunjung tinggi etika dalam komunikasi dan tidak menyukai orang-orang yang lisannya digunakan untuk menyakiti, memecah belah, atau membanggakan diri. Dalam beberapa hadits, disebutkan bahwa ada tiga jenis orang yang cara bicaranya dibenci oleh Rasulullah SAW:

1. Al-Mutasyaddiq (الـمُتَشَدِّق)

Artinya: Orang yang suka berbicara berlebihan, berlagak pandai, dan terlalu memamerkan kefasihan lisannya.


Ini adalah orang yang berbicara dengan sombong, ingin terlihat hebat di hadapan orang lain, atau menggunakan kata-kata rumit yang tidak perlu. Tujuannya bukan untuk menyampaikan kebenaran, tetapi untuk meninggikan diri.

2. Al-Mutafaihiq (الـمُتَفَيْهِق)

Artinya: Orang yang suka berbicara dengan gaya congkak dan angkuh, seolah-olah dialah yang paling benar atau paling tahu.


Ia berbicara dengan arogan, sering memotong pembicaraan orang lain, dan merasa bahwa pendapatnya paling utama. Rasulullah SAW sangat tidak menyukai kesombongan, termasuk dalam cara berbicara.

3. Al-Mutakabbir (الـمُتَكَبِّر)

Artinya: Orang yang sombong, baik dalam ucapan maupun sikapnya.


Orang ini menggunakan lisannya untuk merendahkan orang lain, membanggakan dirinya, dan enggan menerima nasihat. Kesombongan seperti ini adalah penyakit hati yang tercermin dalam lisan.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku pada hari kiamat adalah orang yang banyak bicara (mutasyaddiq), orang yang sok tahu dalam berbicara (mutafaihiq), dan orang yang sombong (mutakabbir)."

(HR. Tirmidzi, hasan gharib)